PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK.

Senin, 19 Oktober 2020

IMAM SYAFEI BERDEBAT DENGAN GURUNYA

 

Imam syafei adalah ulama besar pendiri mahzab syafei. Nama aslinya beliau adalah abu Abdullah Muhammad bin idris as safei al mutholibi al quraisy.  Ia merupakan kerabat rosululloh . ia termasuk dalam bani muthollib keturunan al mutholib saudara dari hasyim  yang merupakan kakek nabi Muhammad. 

Link Video ada di chanel ulukecampung 👇👇👇👇


Suatu ketika imam syafei berada dalam suatu majelis ilmu bersama gurunya imam malik. Imam malik mengatakan rezeki itu dating tanpa sebab. Seseorang itu cukup bertawakkal dengan benar maka Alloh akan memberikanya rezeki. Lakukan saja bagiannmu maka alloh akan mengurus lainnya.

 

Imam syafei mendengar itu memiliki pandangan yang berbeda. Rezeki itu tidak dating dengan sendirinya. Ia harus di usahakan. Ia harus di cari. Kita harus berusaha untuk bisa mendapatkannya.

Imam syafei berkata kepada gurunya Wahai guru bagaimna mungkin seekor burung akan dapat makanan jika ia tidak keluar dari sarangnya. Jika ia seharian berada di sarangnya tentu ia tidak akan mendapatkan makanan.

Tetapi imam malik tetap pada pendiriannya.  Dan masing-masing bersikukuh pada pendiriannya.

Ketika suatu waktu imam syafei  diminta oleh tetangganya untuk membantu memetik buah anggur. Setelah selesai maka imam syafei  mendapat upah beberapa bagian buah anggur. Ketika memandang anggur itu ia merasa gembira. Buah anggur inilah yang akan menjadi bukti kebenaran pendapatnya atas pendapat imam malik. 

 

Kemudian ia menemui imam malik. Di dekatinya gurunya itu. Kemudian ia memberikan sebagian buah anggur untuk gurunya itu. Setelah gurunya memakannya lantas imam syafei berkata : wahai guru seandainya hari ini aku tidak keluar rumah dan membantu tetangga memetik anggur bagaimna mungkin aku akan mendapatkan anggur tersebut.

 

Imam malik lantas tersenyum mendengar penjelasan imam syafei. Kemudian ia mengambil anggur itu lagi dan memakannya lalu berkata seharian ini tadi aku hanya beribadah. Tidak keluar dari rumahku.  Terbersit di pikiranku alangkah enaknya jika aku bisa menikmati anggur di hari yang panas ini. Dan tiba-tiba engkau dating menghantarkan anggur itu sementara aku tidak keluar rumah.

 

Akhirnya kedua orang itu tertawa bersama melihat kelucuan perdebatan mereka. Dan mereka berdua tetap mengambil  jalan yang berbeda atas pendapat mereka  masing-masing.

 

Dari perdebatan itu kita belajar bagaimana adab berdebat . Perdebatan itu pada hakikatnya mencari sesuatu yang benar yang bakal menjadi kesepakatan bersama. Ujung dari perdebatan adalah kebenaran yang di sepakati. Tetapi jika perdebatan itu menimbulkan perpecahan dan permusuhan maka itulah tanda kebodohan dan miskinnya ilmu kita. Saat perpecahan terjadi maka itu menunjukkan nafsumu lebih besar daripada akalmu. Orang yang nafsunya lebih besar dari akalnya adalah orang yang bodoh.

 

Antara imam syafei dan imam malik memiliki pendapat yang berbeda dalam masalah rezeki. Tetapi tidak menjadikan perbedaan itu sebagai perpecahan. Mereka tidak saling menyalahkan. Mereka tidak saling merasa paling benar. Mereka menjadikan perbedaan sebagai hal indah, sebagai tempat bertukar pikiran   dengan tetap  saling menghormati dan saling berkasih sayang.

Share:

BTemplates.com